Yakob Sayuri membawa harapan besar bagi sepak bola Indonesia. Bermain untuk Malut United, ia tak hanya menjadi figur penting di klubnya, melainkan juga menyusun mimpi mulia memperkuat Timnas Indonesia agar bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

Jejak Karier dan Langkah Menuju Timnas
Lahir pada 22 September 1997 di Kepulauan Yapen, Papua, Yakob tumbuh tanpa jalur akademi besar, tetapi bakatnya terpancar melalui klub-klub lokal. Ia kemudian berkembang melalui tim-tim seperti Persewar Waropen dan PSM Makassar sebelum akhirnya bergabung dengan Malut United. Di klubnya sekarang, Yakob tampil konsisten sebagai winger gesit yang kerap menciptakan peluang bagi tim.
Panggilan Kembar: Yakob dan Yance ke Timnas
Dalam periode persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memanggil tidak hanya Yakob Sayuri, tetapi juga saudaranya, Yance Sayuri. Panggilan ini mengukir sejarah karena keduanya tampil bersama di skuat senior Garuda. Yakob menyatakan rasa syukur sekaligus tekad agar kehadirannya dan Yance bisa memberi kontribusi terbaik demi tiket ke putaran final dunia.
Mimpi Lolos Piala Dunia: Tantangan dan Tekad Yakob
Yakob menaruh hasrat besar agar Indonesia kembali bersinar di panggung dunia. Ia menyebut kompetisi internasional sebagai arena pembuktian bahwa sepak bola Indonesia punya potensi luar biasa. Di lapangan, ia ingin menjadi pemain kreatif yang bisa membuka jalan dan mencetak gol penting bagi tim.
Meski jalan menuju Piala Dunia masih panjang dan sarat tantangan, Yakob tidak gentar. Ia menyusun persiapan matang mulai dari pola latihan, menjaga kondisi fisik, dan mempertajam mental. Dengan semangat itu, ia berharap bisa mengantarkan Timnas Indonesia menembus batas yang selama ini dianggap sulit.
Baca juga: Real Madrid VS Real Sociedad: Los Blancos Tahan Drama di Anoeta Meski 10 Pemain
Koreksi Peran dan Kritik yang Membangun
Beberapa suara mengkritik ketika Patrick Kluivert menempatkan Yakob dalam posisi bek kanan, sebuah posisi yang bukan spesialisnya. Kritik ini muncul terutama setelah evaluasi pertandingan melawan Arab Saudi, di mana peran bek kanan jadi titik lemah timnas. Yakob meresapi kritik itu sebagai bahan introspeksi—ia bertekad terus belajar agar fleksibilitasnya di tim nasional makin berdaya guna.
Peran Yakob dalam Strategi Timnas
Dalam tim asuhan Shin Tae Yong lalu Kluivert, Yakob dipercaya untuk menyisir sisi lapangan dengan kecepatan dan naluri menyerangnya. Ia menjadi salah satu opsi penting untuk membongkar pertahanan lawan lewat crossing dan penetrasi diagonal. Bila ia bisa tampil maksimal, Yakob bisa memberi dimensi baru dalam serangan Timnas Indonesia yang selama ini kadang stagnan.
Baca juga: Ricky Kambuaya: Gelandang Dinamis yang Jadi Motor Permainan Timnas Indonesia

Menatap Masa Depan dengan Penuh Harapan
Kini Yakob Sayuri berada di titik penting kariernya. Tak hanya berjuang di level klub, ia memikul harapan jutaan suporter agar Indonesia bisa menjejak panggung Piala Dunia. Ia tahu jalan itu berat, tetapi keteguhan dan kerja keras bisa membukakan peluang besar. Bila semua berjalan selaras—bakat, mental, dukungan tim—nama Yakob bisa menjadi salah satu pilar dalam perjalanan luar biasa Garuda ke kancah dunia.