Nama Patrick Kluivert mungkin sudah lama bersinar di kancah sepak bola Eropa. Dari lapangan hijau sebagai striker mematikan hingga kursi pelatih yang kini membawanya ke Indonesia, perjalanan hidup Kluivert penuh warna. Bagi pencinta sepak bola Tanah Air, sosoknya jadi harapan baru untuk membawa Garuda terbang lebih tinggi di panggung internasional.
Baca juga: Ranking FIFA Indonesia Naik Usai Bungkam Chinese Taipei 6–0, Begini Posisi Terbaru Garuda
Dari Ajax hingga Barcelona: Awal Karier yang Meledak
Patrick Kluivert lahir pada 1 Juli 1976 di Amsterdam, Belanda. Ia dikenal sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan pada era 90-an. Karier profesionalnya dimulai bersama Ajax Amsterdam, klub besar Belanda yang terkenal sebagai pencetak bintang.
Di usia yang masih sangat muda, Kluivert langsung mencetak sejarah dengan menjadi pencetak gol kemenangan Ajax di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan. Gol itu melambungkan namanya ke level dunia dan membuka jalan untuk petualangan karier selanjutnya.
Bersinar di Barcelona
Setelah meninggalkan Ajax, Kluivert berkarier di AC Milan meski hanya sebentar. Puncak ketenarannya justru datang ketika ia berseragam Barcelona (1998–2004). Bersama klub raksasa Spanyol itu, Kluivert menjadi andalan di lini depan. Selama enam musim, ia mencetak lebih dari 120 gol dan menjadi salah satu pemain Belanda paling sukses di La Liga.
Keberadaannya di Camp Nou menjadikannya idola, apalagi dengan gaya bermainnya yang elegan, pintar mencari ruang, serta penyelesaian akhir yang klinis.
Karier Internasional Bersama Timnas Belanda
Kluivert juga bersinar di panggung internasional bersama Timnas Belanda. Ia mencatatkan lebih dari 70 caps dan mencetak 40 gol untuk Oranje. Salah satu momen paling diingat adalah Euro 2000, di mana Kluivert menjadi salah satu top skor turnamen dengan torehan lima gol.
Dengan torehan itu, Kluivert menegaskan statusnya sebagai striker generasi emas Belanda yang tak hanya produktif, tapi juga karismatik di lapangan.
Baca juga: Cetak Gol ke Gawang Macau, Rafael Struick Jadi Andalan Baru Garuda Muda
Menjadi Pelatih: Dari Klub Eropa ke Indonesia
Setelah gantung sepatu, Kluivert tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia terjun ke dunia kepelatihan dan sempat bekerja sebagai asisten pelatih Timnas Belanda, serta mengisi berbagai posisi di klub-klub Eropa. Ia juga sempat menjabat sebagai direktur akademi di Paris Saint-Germain, menunjukkan kepiawaiannya dalam membina talenta muda.
Langkah besar berikutnya adalah ketika ia resmi ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Kehadiran Kluivert dianggap sebagai angin segar. Dengan pengalaman segudang di level tertinggi sepak bola, publik berharap ia bisa memberikan filosofi permainan modern dan mentalitas juara kepada skuad Garuda.
Filosofi dan Harapan Bersama Garuda
Kluivert dikenal sebagai sosok yang mengutamakan permainan menyerang dan cepat. Ia sering menekankan pentingnya kerja sama tim, disiplin taktik, dan keberanian mengambil risiko. Filosofi ini diharapkan mampu mengubah wajah Timnas Indonesia yang sedang berjuang meningkatkan performa di ajang internasional.
Bukan hanya soal taktik, Kluivert juga membawa wibawa besar. Namanya saja sudah cukup untuk meningkatkan motivasi pemain. Bayangkan, generasi muda Garuda kini mendapat arahan langsung dari sosok yang pernah bersinar bersama Ajax, Barcelona, dan Timnas Belanda.
Baca juga: Profil Miliano Jonathans: Bintang Muda Berdarah Indonesia yang Bersinar di Belanda
Patrick Kluivert adalah contoh nyata bagaimana pengalaman sebagai pemain bintang bisa bertransformasi menjadi nilai lebih di dunia kepelatihan. Kini, Indonesia berada di bawah asuhan sosok berkelas dunia. Tantangan tentu tak ringan, tapi semangat yang dibawa Kluivert membuat banyak orang optimis.
Bagi suporter Garuda, perjalanan baru bersama sang legenda Belanda ini adalah cerita yang layak diikuti. Mungkin inilah saatnya Indonesia menulis sejarah baru—dengan Patrick Kluivert sebagai kapten kapal di pinggir lapangan.