Wasit & Komisioner yang Jadi Sorotan
Timnas Indonesia menyaksikan Jelang Round 4 bahwa semua perangkat pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak berasal dari kawasan Timur Tengah. Wasit utama, asisten-wasit, wasit keempat, hingga tim VAR semuanya dari Kuwait. Publik merasa bahwa pilihan itu menambah beban mental yang harus dihadapi skuad Garuda.
Baca juga: Timnas Indonesia Klaim Banyak Dikerjai Jelang Indonesia di Piala Dunia

Jadwal yang Bergeser & Kerangka Persiapan Terbatas
Dalam fase persiapan Jelang Round 4, Indonesia menghadapi masalah jadwal yang sempat berubah oleh AFC, dan pelatih baru yang mendapat waktu singkat untuk memoles tim. Persiapan fisik dan taktik harus dirangkai cepat agar pemain dapat menyatu dalam strategi yang dipasang.
Atmofer Tuan Rumah & Kepedihan Suporter Terbatas
Publik Indonesia memperhatikan bahwa Jelang Round 4 tidak hanya tentang lawan di lapangan, tetapi juga atmosfer tuan rumah yang bisa membuat lawan diuntungkan. Dukungan suporter yang terbatas, pembatasan kehadiran penonton, dan fasilitas akomodasi yang dianggap kurang nyaman menjadi faktor-faktor lain yang ikut membebani mental pemain timnas.
Kenangan Kontroversial & Rasa Waspada Baru
Jelang Round 4, kenangan buruk dari pertandingan melawan Bahrain yang kontroversial kembali membayangi. Timnas Indonesia kini lebih waspada melihat kemungkinan bahwa regulasi non-teknis dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Rasa curiga muncul ketika faktor-faktor luar lapangan seperti wasit atau pengaturan pendukung lawan turut dibicarakan publik.
Baca juga: Kematian Ricky Hatton: Petinju Legendaris yang Pergi Terlalu Cepat

Tekanan Publik & Ekspektasi yang Tinggi
Jelang Round 4 membawa ekspektasi tinggi dari masyarakat — setelah prestasi lolos ke babak sebelumnya. Masyarakat menuntut performa kuat, karena publik ingin melihat bahwa kerja keras pemain dan pelatih bukan sia-sia. Ketika tekanan non-teknis muncul, kritik juga buru-buru hadir jika hasil tak sesuai harapan.