Antonio Conte menetapkan visi ambisius saat diangkat jadi pelatih Napoli: ia ingin membangun skuad tangguh yang bisa menaklukkan Italia dan Eropa sekaligus. Langkah awal ia wujudkan lewat transfer agresif dan penataan ulang squad Napoli agar siap tampil sebagai tim komplet musim depan.
Baca juga: Mengenal Sosok Sergio Busquets

Langkah Awal: Rekrut Dua Pemain Resmi
Conte langsung bergerak cepat. Ia membawa masuk Kevin De Bruyne, gelandang berpengalaman dari Manchester City, serta Luca Marianucci, talenta muda Italia. Kehadiran mereka memperkuat kedalaman dan ragam taktik squad Napoli, baik dari sisi kreativitas maupun regenerasi tim.
Fokus ke Penyerang: Prioritas Utama Conte
Selain membenahi lini tengah dan pertahanan, Conte menetapkan dua penyerang sebagai prioritas utama. Ia mengejar Darwin Nunez sebagai target utama. Bila transfer Nunez gagal, ia mempertimbangkan alternatif seperti Lorenzo Lucca. Upaya itu menunjukkan bagaimana Conte melihat kekuatan tim bertumpu juga pada produktivitas gol.
Baca juga: Marselino Ferdinan: Gelandang Muda Indonesia yang Punya Magis di Kakinya
Perombakan Total dalam Pola Permainan
Conte tidak puas dengan struktur yang ada. Ia menginginkan pola yang lebih agresif, solid di lini belakang, cepat di transisi dan tajam di depan. Strukturnya akan berubah agar pemain bisa lebih fleksibel dalam bertahan maupun menyerang. Keputusan ini menuntut semua pemain squad Napoli beradaptasi dengan visi baru yang lebih menekan.
Tantangan Berat Menanti Conte
Membangun “monster” bukan pekerjaan ringan. Conte harus menjaga keseimbangan antara pemain senior dan muda, mendamaikan egos, dan memastikan chemistry di lapangan. Ia harus memastikan pemain baru langsung padu dengan pemain lama agar squad Napoli tidak kehilangan harmoni saat kompetisi bergulir.
Baca juga: Witan Sulaeman: Bintang Muda Indonesia yang Terus Bersinar di Kancah Internasional

Harapan Besar untuk Musim Depan
Conte dan manajemen Napoli punya harapan besar. Mereka tidak sekadar ingin mempertahankan gelar Serie A, tetapi juga tampil kompetitif di Liga Champions. Jika semua berjalan mulus—transfer berhasil, taktik terkunci, mental tim kuat—Napoli bisa jadi ancaman serius bagi tim Eropa lainnya.