Ruud Gullit
Ruud Gullit

Kalau kita ngomongin legenda sepak bola yang punya kharisma kuat, kemampuan komplet, dan pernah menginspirasi generasi, nama Ruud Gullit pasti masuk daftar utama. Sosok ini dikenal sebagai pemain serbabisa yang bisa bermain di banyak posisi, mulai dari gelandang, penyerang, sampai sweeper. Dengan rambut gimbal ikoniknya, Ruud Gullit jadi simbol kejayaan Belanda dan AC Milan pada akhir 80-an hingga awal 90-an.

Awal Karier Ruud Gullit

Ruud Gullit lahir di Amsterdam, Belanda, pada tahun 1962. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan sepak bola jalanan. Lingkungannya yang multikultural memberi warna tersendiri pada gaya bermainnya. Bakatnya terlihat sejak dini, hingga akhirnya ia bergabung dengan klub profesional HFC Haarlem pada usia 16 tahun.

Saat itu, gaya main Ruud Gullit sudah menonjol. Ia punya fisik kuat, kontrol bola bagus, dan visi permainan yang matang meski masih sangat muda. Dari Haarlem, kariernya terus menanjak hingga ke klub-klub besar.

Baca Juga: Johan Cruyff Maestro Sepak Bola Dunia yang Mengubah Permainan

Ruud Gullit di Feyenoord dan PSV Eindhoven

Setelah tampil gemilang bersama Haarlem, Ruud Gullit pindah ke Feyenoord. Di klub inilah ia makin dikenal luas. Bermain bersama legenda seperti Johan Cruyff, Gullit menunjukkan kemampuan serbabisa yang memikat banyak penggemar. Ia bisa jadi gelandang kreatif, tapi juga bisa turun membantu pertahanan.

Kemudian ia bergabung dengan PSV Eindhoven dan terus memperlihatkan ketajamannya. Performanya di Eredivisie membuatnya jadi salah satu pemain paling diburu di Eropa pada pertengahan 80-an.

Baca Juga: Profil Cristiano Ronaldo: Kisah Legenda Sepak Bola Dunia

Ruud Gullit dan Era Keemasan di AC Milan

Puncak karier Ruud Gullit datang saat ia bergabung dengan AC Milan pada tahun 1987. Bersama Frank Rijkaard dan Marco Van Basten, Gullit membentuk trio Belanda yang legendaris. Milan pada masa itu sangat dominan di Eropa, dan Gullit jadi jantung permainan dengan kontribusinya di lini tengah dan serangan.

Bersama AC Milan, Ruud Gullit memenangkan dua gelar Liga Champions dan beberapa gelar Serie A. Perannya bukan hanya soal mencetak gol, tapi juga menciptakan peluang dan menjaga keseimbangan tim. Fans Milan selalu mengenangnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah klub.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Tim Nasional Sepak Bola Indonesia

Ruud Gullit di Timnas Belanda

Selain sukses di level klub, Ruud Gullit juga jadi pilar penting tim nasional Belanda. Puncaknya adalah saat membawa Belanda menjuarai Euro 1988 di Jerman Barat. Gullit mencetak gol pembuka di final melawan Uni Soviet, sebelum Marco Van Basten memastikan kemenangan dengan gol spektakuler.

Di turnamen itu, Ruud Gullit bukan hanya kapten, tapi juga pemimpin sejati yang mampu memotivasi tim. Ia jadi simbol kejayaan Oranje dan memperkuat identitas sepak bola Belanda di mata dunia.

Baca Juga: Karim Benzema, Si Raja Tenang di Tengah Badai Sepak Bola

Gaya Bermain Ruud Gullit

Yang membuat Ruud Gullit begitu istimewa adalah gaya bermainnya yang komplet. Ia punya fisik atletis, teknik mumpuni, dan kecerdasan taktik yang luar biasa. Sebagai gelandang, ia bisa mengatur tempo permainan, sementara sebagai penyerang ia juga mampu mencetak gol.

Selain itu, kemampuan duel udara Ruud Gullit sangat menonjol. Dengan postur tinggi dan lompatan kuat, ia sering mencetak gol lewat sundulan. Hal ini membuatnya jadi ancaman di kotak penalti lawan.

Penghargaan Individu Ruud Gullit

Karier cemerlang Ruud Gullit dibuktikan dengan berbagai penghargaan individu. Yang paling prestisius tentu saja Ballon d’Or yang ia raih pada tahun 1987. Penghargaan ini menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.

Selain itu, ia juga masuk dalam berbagai daftar pemain terbaik sepanjang masa, termasuk versi FIFA dan UEFA. Namanya selalu disebut ketika orang membicarakan gelandang serbabisa paling hebat dalam sejarah.

Ruud Gullit dan Karisma di Lapangan

Bukan hanya kemampuan teknis, Ruud Gullit juga dikenal punya kharisma kuat. Rambut gimbalnya yang ikonik membuatnya mudah dikenali. Di lapangan, ia selalu tampil penuh percaya diri. Sebagai kapten, ia bisa memimpin dengan ketenangan dan kewibawaan.

Karisma ini membuat Ruud Gullit jadi lebih dari sekadar pemain bola. Ia adalah figur yang menginspirasi, baik di dalam maupun luar lapangan.

Karier Ruud Gullit sebagai Pelatih

Setelah pensiun sebagai pemain, Ruud Gullit beralih ke dunia kepelatihan. Ia sempat melatih Chelsea pada pertengahan 90-an dan menjadi manajer kulit hitam pertama di Premier League. Bersama Chelsea, Gullit berhasil membawa klub menjuarai FA Cup pada 1997, gelar besar pertama mereka dalam lebih dari 25 tahun.

Selain Chelsea, ia juga pernah melatih Newcastle United, Feyenoord, LA Galaxy, hingga tim nasional Belanda sebagai asisten. Meski karier kepelatihannya tidak secemerlang saat menjadi pemain, kontribusinya tetap dihargai.

Ruud Gullit di Luar Lapangan

Di luar sepak bola, Ruud Gullit juga dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai bidang. Ia pernah terjun ke dunia musik dan merilis album reggae. Selain itu, ia juga aktif sebagai komentator sepak bola di berbagai media internasional. Analisisnya yang tajam membuat banyak orang masih menikmati pandangannya hingga kini.

Sebagai publik figur, Ruud Gullit punya peran penting dalam mempromosikan nilai keberagaman dan inklusivitas. Ia sering menyuarakan pentingnya persatuan dalam olahraga dan masyarakat.

Warisan Ruud Gullit dalam Sepak Bola

Warisan Ruud Gullit sangat besar bagi dunia sepak bola. Ia bukan hanya dikenal karena trofi dan penghargaan, tapi juga karena filosofi bermainnya yang elegan dan efektif. Pemain modern seperti Yaya Touré dan Patrick Vieira sering disebut punya gaya bermain yang mirip Gullit.

Bagi Belanda, Ruud Gullit adalah simbol kebanggaan. Bagi AC Milan, ia adalah bagian dari era keemasan. Dan bagi dunia sepak bola, ia adalah contoh nyata pemain serbabisa dengan kharisma luar biasa

By pbnpro

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *