
Benfica vs Chelsea
Kalau kamu pencinta bola sejati, pasti nggak bakal lupa sama pertandingan super dramatis antara Benfica vs Chelsea di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Ini bukan sekadar laga biasa. Ini pertandingan yang penuh emosi, adrenalin, dan momen yang bikin deg-degan sampai akhir. Bahkan, saking panjangnya laga ini, para pemain main hampir 5 jam, lho.
Hasil Benfica vs Chelsea akhirnya berpihak ke tim asal London, dengan skor telak 4-1. Tapi jangan salah, hasil besar itu nggak mencerminkan betapa rumitnya jalannya pertandingan. Chelsea memang lolos ke perempat final, tapi perjuangan mereka penuh tantangan. Dan buat Benfica, hasil ini jadi luka yang dalam, apalagi buat Angel Di Maria yang terlihat menangis usai peluit panjang dibunyikan.
Yuk, kita bahas bareng-bareng semua momen penting dari pertandingan yang penuh drama ini.
Awal Pertandingan: Intens Sejak Menit Pertama

Dari awal laga, nuansa panas sudah terasa. Kedua tim sama-sama tampil menyerang dan ngotot. Chelsea yang tampil dengan komposisi pemain muda campur pengalaman, menunjukkan bahwa mereka datang bukan cuma buat numpang lewat. Enzo Maresca, pelatih The Blues, terlihat santai di pinggir lapangan tapi jelas strateginya matang.
Sementara itu, Benfica main agresif dengan mengandalkan kecepatan di sayap dan kreativitas Di Maria di lini tengah. Beberapa kali, mereka bikin repot lini belakang Chelsea lewat tusukan dari sisi kiri.
Pertandingan berlangsung terbuka. Chelsea mencoba menguasai bola lebih banyak, tapi Benfica nggak tinggal diam. Mereka mengimbangi dengan pressing ketat yang bikin Chelsea harus kerja keras membangun serangan dari bawah.
Baca Juga: Chelsea vs Real Betis: Jadwal Pertandingan Final Conference League dan Peluang Emas Menuju Sejarah
Gol Pembuka: Chelsea Tunjukkan Taring

Sekitar menit ke-28, Chelsea berhasil membuka keunggulan lewat gol dari Raheem Sterling. Umpan terobosan dari Palmer berhasil dimanfaatkan Sterling yang lepas dari jebakan offside. Dengan satu kontrol halus, ia menceploskan bola ke gawang Benfica tanpa bisa dihalau kiper.
Hasil Benfica vs Chelsea sementara jadi 1-0 untuk The Blues. Tapi belum sempat Chelsea bernapas lega, Benfica langsung merespons.
Dua menit kemudian, giliran Rafa Silva dari Benfica yang berhasil menyamakan skor. Melalui skema bola mati, bola liar di kotak penalti Chelsea langsung disambar Rafa dan membuat skor kembali imbang 1-1.
Setelah itu, intensitas pertandingan makin tinggi. Pelanggaran-pelanggaran kecil makin sering terjadi, dan tensi makin panas. Tapi drama sebenarnya baru dimulai setelah skor imbang ini.
Baca Juga: Chelsea FC: Klub London dengan Warisan Emas dan Ambisi Masa Depan
Kartu Merah yang Mengubah Arah Pertandingan
Pertengahan babak kedua, laga benar-benar berubah arah ketika bek Benfica, Morato, diganjar kartu merah langsung. Ia menjegal Nicolas Jackson dari belakang saat striker Chelsea itu dalam posisi bebas menuju gawang.
Wasit awalnya hanya memberi kartu kuning, tapi setelah VAR ditinjau, keputusan diubah menjadi kartu merah. Benfica harus bermain dengan 10 orang dan itu jadi titik balik laga.
Hasil Benfica vs Chelsea masih imbang saat itu, tapi Chelsea tahu mereka harus memanfaatkan keunggulan pemain. Dan benar saja, hanya berselang 10 menit, mereka berhasil kembali unggul lewat gol dari Nicolas Jackson yang memanfaatkan bola rebound di kotak penalti.
Skor berubah jadi 2-1 untuk Chelsea. Benfica terlihat mulai kehilangan fokus, dan kelelahan juga mulai kelihatan karena harus bermain dengan satu pemain lebih sedikit.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Para Pemain Tercepat di Dunia Sepak Bola
Tambahan Waktu yang Gila: Hampir 5 Jam Bermain
Inilah yang bikin laga ini jadi bahan pembicaraan seluruh dunia. Pertandingan Benfica vs Chelsea berlangsung sangat panjang karena beberapa kali terhenti akibat masalah teknis, VAR yang lama, cedera pemain, dan drama tambahan waktu yang bikin kepala pening.
Total durasi pertandingan ini mencapai hampir 5 jam dari awal hingga peluit akhir. Pemain tampak kelelahan, penonton pun ikut deg-degan. Banyak yang bilang ini salah satu laga terlama dan paling intens dalam sejarah turnamen klub dunia.
Tapi Chelsea belum selesai. Mereka masih terus menekan dan berhasil menambah dua gol lagi di babak perpanjangan waktu. Cole Palmer mencetak satu gol lewat tendangan penalti, sementara satu gol lainnya dicetak oleh Carney Chukwuemeka yang baru masuk sebagai pemain pengganti.
Hasil Benfica vs Chelsea akhir jadi 4-1, tapi perjuangan di lapangan terasa jauh lebih berat dari sekadar angka itu.
Baca Juga: Kylian Mbappé, Bintang Sepak Bola Masa Kini
Tangis Di Maria: Simbol Kekecewaan Benfica
Salah satu momen paling menyentuh dari laga Benfica vs Chelsea adalah saat Angel Di Maria tertangkap kamera sedang menangis usai laga. Winger veteran asal Argentina itu tampil luar biasa sepanjang pertandingan, tapi harus menelan pil pahit karena hasil akhir yang menyakitkan.
Di Maria bukan cuma kecewa karena kalah, tapi juga karena ini bisa jadi turnamen terakhirnya bersama Benfica di panggung dunia. Usianya yang sudah 36 tahun bikin publik berspekulasi bahwa dia akan pensiun dari kompetisi internasional musim ini.
Banyak yang memuji sikap Di Maria yang tetap profesional, tetap berusaha sampai detik terakhir. Tapi air mata yang tumpah jadi bukti bahwa pertandingan ini lebih dari sekadar sepak bola. Ada perasaan, harga diri, dan harapan yang ikut tumbang bersama hasil akhir.
Komentar Enzo Maresca: Fokus dan Puas
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, terlihat puas tapi tetap kalem usai pertandingan. Dalam konferensi pers, ia bilang bahwa ini adalah kemenangan penting buat Chelsea, tapi juga tidak lupa menyampaikan respek besar kepada Benfica.
Ia juga mengomentari soal durasi pertandingan yang panjang. Katanya, ini laga yang menguras tenaga, emosi, dan pikiran. Tapi ia senang karena anak asuhnya tetap tenang dan bisa menjaga konsentrasi hingga akhir.
Maresca menyebut permainan kolektif tim sebagai kunci kemenangan. Bukan hanya soal gol, tapi bagaimana mereka mengatur ritme pertandingan, tetap sabar walau bermain lama, dan tidak terpancing emosi.
Evaluasi Benfica: Banyak yang Harus Dibenahi
Di sisi lain, Benfica harus merenung. Meski sempat menyamakan kedudukan dan main cukup solid di awal, kartu merah jadi titik jatuh yang tak bisa mereka pulihkan. Pelatih mereka mengakui bahwa kehilangan satu pemain di laga seberat ini adalah bencana.
Beberapa pemain tampil di bawah performa, terutama setelah kehilangan Morato. Lini pertahanan mereka jadi lebih terbuka, dan Chelsea tahu persis bagaimana memanfaatkannya.
Selain itu, secara mental Benfica terlihat menurun di 30 menit terakhir. Mereka kehilangan organisasi permainan dan fokus, yang akhirnya membuat gawang mereka jebol tiga kali tambahan.
Chelsea ke Perempat Final: Semangat Baru untuk The Blues
Hasil Benfica vs Chelsea memastikan The Blues melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. Ini jadi kabar baik buat fans mereka yang sudah lama menunggu performa solid dari tim kesayangan.
Chelsea tampil rapi, fokus, dan sabar sepanjang pertandingan. Pemain muda mereka seperti Palmer dan Chukwuemeka menunjukkan bahwa regenerasi skuad sedang berjalan mulus. Pemain senior seperti Sterling dan Thiago Silva juga memberi ketenangan di lapangan.
Sekarang tantangannya tentu makin berat. Chelsea harus mempersiapkan diri menghadapi tim-tim besar lainnya di babak berikutnya. Tapi dengan performa seperti ini, optimisme fans pasti meningkat