
Jose Mourinho
Kalau kita bahas pelatih paling nyentrik dan penuh warna dalam dunia sepak bola, Jose Mourinho pasti langsung masuk daftar teratas. Pria asal Portugal ini bukan cuma terkenal karena koleksi trofinya yang segudang, tapi juga karena gaya bicaranya yang lugas, ekspresinya yang sering bikin gemas media, dan tentu saja cara dia memimpin tim.
Jose Mourinho bukan pelatih biasa. Dia punya karakter kuat, penuh percaya diri, dan sering bikin kejutan baik di lapangan maupun luar lapangan. Meskipun banyak yang bilang gaya main timnya terlalu defensif, tetap saja banyak klub besar berebut ingin ditangani olehnya. Kenapa? Karena dia tahu cara menang.
Awal Perjalanan Jose Mourinho yang Nggak Biasa
Cerita Mourinho di dunia sepak bola sebenarnya nggak diawali dari karier sebagai pemain top. Dia memang sempat main bola, tapi levelnya nggak sampai papan atas. Tapi jangan salah, justru dari sinilah Mourinho mulai menunjukan sisi lain yang unik: kemampuan analisis dan kecerdasannya dalam membaca permainan.
Dia mulai dikenal saat jadi penerjemah Sir Bobby Robson di Barcelona. Tapi Mourinho bukan sekadar penerjemah. Dia juga banyak belajar tentang strategi, taktik, dan manajemen tim dari pelatih legendaris itu. Dari sana, Jose Mourinho mulai naik level, belajar dari pelatih top, sampai akhirnya dipercaya menjadi pelatih utama.
Baca Juga: 5 pelatih terbaik Real Madrid yang ukir sejarah emas
The Special One dan Momen Fenomenal di Porto

Nama Jose Mourinho benar-benar meledak saat dia melatih FC Porto. Di sinilah dunia mengenal sosok pelatih muda dengan otak jenius. Bersama klub Portugal itu, Mourinho bukan cuma bawa timnya juara Liga Portugal, tapi juga Liga Champions tahun 2004.
Yang bikin semua orang tercengang adalah cara dia membawa tim yang bukan unggulan mengalahkan klub-klub raksasa Eropa. Porto di bawah Mourinho adalah tim solid, terorganisir, dan sangat disiplin secara taktik.
Setelah kemenangan itu, Mourinho berdiri di konferensi pers dan menyebut dirinya “The Special One”. Kalimat itu jadi viral dan melekat sepanjang kariernya. Sejak saat itu, dunia tahu bahwa Mourinho bukan orang biasa.
Baca Juga: Chelsea vs Real Betis: Jadwal Pertandingan Final Conference League dan Peluang Emas Menuju Sejarah
Chelsea Era Pertama: Keangkuhan yang Bawa Trofi
Setelah sukses di Porto, Jose Mourinho langsung direkrut oleh Chelsea yang saat itu baru saja diambil alih oleh Roman Abramovich. Di sinilah Mourinho benar-benar jadi superstar. Dia datang dengan percaya diri tinggi, penuh keyakinan, dan langsung bikin perubahan.
Mourinho membawa Chelsea meraih gelar Premier League pertamanya setelah lebih dari 50 tahun. Bukan cuma itu, mereka juga memecahkan banyak rekor. Pertahanan Chelsea saat itu jadi yang terbaik di liga, dan banyak yang memuji pendekatan taktis Mourinho yang sangat rapi dan efisien.
Hubungannya dengan media di Inggris juga penuh warna. Dia sering jadi headline karena komentarnya yang tajam, gesturnya yang teatrikal, dan kadang sindiran ke pelatih lawan. Tapi Mourinho tetap dicintai fans karena dia tahu cara membawa kemenangan.
Baca Juga: Sejarah Lengkap Inter vs Milan: Rekor Head-to-Head dan Momen Legendaris
Petualangan di Italia: Inter Milan dan Treble Bersejarah

Setelah Chelsea, Jose Mourinho pindah ke Inter Milan dan kembali menunjukkan keajaibannya. Puncaknya adalah musim 2009-2010, saat dia membawa Inter meraih treble: juara Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Yang paling diingat tentu saja kemenangan atas Barcelona di semifinal Liga Champions. Walaupun kalah di leg kedua, Inter lolos karena kemenangan di leg pertama dan permainan bertahan yang super disiplin. Banyak yang mengkritik gaya mainnya terlalu negatif, tapi Mourinho tetap teguh. Bagi dia, yang penting adalah hasil akhir.
Kemenangan itu membuat Mourinho dicintai oleh fans Inter. Dia juga dikenal sangat emosional setelah pertandingan terakhir, bahkan sampai menangis saat naik bus. Buat Mourinho, sepak bola adalah soal perasaan dan ikatan.
Baca Juga: Karim Benzema, Si Raja Tenang di Tengah Badai Sepak Bola
Real Madrid: Tantangan di Negeri Para Galacticos
Setelah sukses di Italia, Jose Mourinho melangkah ke Spanyol untuk menangani Real Madrid. Tugasnya jelas: menghentikan dominasi Barcelona-nya Pep Guardiola. Di sinilah persaingan Mourinho vs Guardiola jadi salah satu yang paling panas dalam sejarah sepak bola modern.
Walaupun awalnya sulit, Mourinho akhirnya berhasil mempersembahkan trofi La Liga dengan jumlah poin tertinggi sepanjang sejarah saat itu. Dia juga membawa Real Madrid memenangkan Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.
Namun, hubungan Mourinho dengan pemain dan media Spanyol sering panas. Beberapa bintang seperti Iker Casillas dan Sergio Ramos pernah berseteru dengannya. Tapi tetap saja, banyak yang mengakui bahwa Mourinho membawa mental juara dan daya saing tinggi di era tersebut.
Kembali ke Chelsea: Nostalgia dan Perpisahan Kedua
Tahun 2013, Jose Mourinho kembali ke Chelsea. Fans The Blues menyambutnya bak pahlawan yang pulang kampung. Di periode keduanya, Mourinho kembali meraih gelar Premier League dan Piala Liga pada musim 2014-2015.
Sayangnya, musim berikutnya berjalan buruk. Chelsea terpuruk di papan tengah, dan hubungan Mourinho dengan beberapa pemain dikabarkan renggang. Akhirnya, Mourinho harus angkat kaki sebelum musim selesai.
Walaupun pahit, banyak fans Chelsea tetap menyimpan rasa cinta buat Mourinho. Mereka tahu, Mourinho adalah bagian dari sejarah klub.
Manchester United: Awal Cerah yang Meredup
Setelah itu, Mourinho mencoba tantangan baru di Manchester United. Di musim pertamanya, dia langsung membawa klub meraih trofi Liga Europa dan Piala Liga. Sayangnya, musim-musim berikutnya tidak secerah itu.
Performa MU tidak konsisten, dan Mourinho sering dikritik karena pendekatannya yang terlalu defensif. Ia juga beberapa kali berseteru dengan pemain bintang, termasuk Paul Pogba. Hingga akhirnya, Mourinho dipecat di akhir tahun 2018.
Meskipun begitu, sebagian fans MU tetap menghargai usahanya. Banyak yang percaya Mourinho tidak diberi cukup dukungan dari manajemen untuk membentuk tim sesuai gayanya.
Tottenham dan Roma: Tetap Jadi Magnet
Karier Jose Mourinho belum berhenti. Setelah MU, ia menangani Tottenham Hotspur, tapi gagal meraih trofi dan dipecat menjelang final Piala Liga. Banyak yang bilang keputusan itu terlalu cepat, karena Mourinho dikenal sebagai spesialis laga final.
Kemudian dia melatih AS Roma dan mencatat sejarah dengan menjuarai UEFA Conference League. Trofi itu membuatnya jadi pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League. Pencapaian yang nggak semua pelatih bisa lakukan.
Gaya Kepemimpinan dan Taktik Jose Mourinho
Mourinho dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan pragmatis. Dia bukan tipe pelatih yang mengutamakan penguasaan bola. Baginya, kemenangan adalah yang utama. Dia suka membentuk tim dengan pertahanan solid, disiplin tinggi, dan serangan cepat yang efisien.
Dalam hal kepemimpinan, Jose Mourinho sangat vokal dan protektif terhadap pemainnya. Dia bisa jadi figur ayah, tapi juga bisa jadi sosok keras yang menuntut disiplin. Pemain yang cocok dengan pendekatannya biasanya tampil luar biasa. Tapi yang tidak tahan dengan tekanannya, bisa merasa tersisih.
Mourinho dan Hubungan dengan Media
Satu hal yang bikin Mourinho beda adalah gaya komunikasinya. Dia suka berbicara blak-blakan di depan media. Kadang bikin kontroversi, kadang bikin tertawa. Tapi satu hal yang pasti, Mourinho tahu caranya membuat media terus membicarakannya.
Kalimat-kalimat ikonik seperti “I’m not one from the bottle. I’m a special one” atau “Football heritage” jadi bukti bahwa Mourinho memang jago menguasai narasi. Dia tahu kapan harus membela timnya, kapan harus memancing perhatian, dan kapan harus diam.
Jose Mourinho dan Warisannya di Sepak Bola
Sekarang, di usia 60-an, banyak yang mulai bertanya: ke mana langkah Mourinho selanjutnya? Apakah dia akan kembali ke Premier League? Atau malah melatih tim nasional?
Apapun keputusannya, satu hal yang nggak bisa dibantah: Jose Mourinho adalah bagian penting dalam sejarah sepak bola modern. Gaya mainnya boleh tidak disukai semua orang, tapi pencapaiannya tak bisa diremehkan. Dia adalah pemenang sejati, pelatih yang mengubah wajah banyak klub, dan tokoh yang selalu menarik untuk diikuti