
Joao Neves
Ngomongin soal pemain muda yang lagi naik daun, nama Joao Neves akhir-akhir ini jadi pembahasan yang nggak bisa dilewatkan. Gelandang asal Portugal itu tampil luar biasa dalam laga PSG lawan Inter Miami di Piala Dunia Antarklub 2025. Bukan cuma bagus, performanya bisa dibilang menggebrak. Bahkan bisa bikin fans Messi dan Inter Miami senam jantung.
Pertandingan ini bukan sekadar laga biasa. Selain mempertemukan PSG dengan tim yang diisi nama besar seperti Lionel Messi dan Luis Suárez, duel ini juga jadi ajang pembuktian buat bintang muda seperti Joao Neves. Dan dia nggak menyia-nyiakan kesempatan itu sama sekali.
Yuk kita bahas tuntas soal duel panas ini, performa Joao Neves, dan kenapa dia sekarang mulai disandingkan dengan gelandang top Eropa lainnya.
PSG Tampil Menggila Lawan Inter Miami

PSG menghadapi Inter Miami dengan skuad yang hampir penuh bintang. Tapi malam itu bukan Kylian Mbappe atau Ousmane Dembélé yang paling bersinar. Justru Joao Neves yang mencuri perhatian semua orang. Dari menit pertama, dia udah terlihat percaya diri, bahkan terlalu nyaman di tengah lapangan.
Inter Miami yang dikomandoi Messi jelas nggak mau kalah begitu saja. Tapi permainan PSG terlalu solid. Tekanan demi tekanan terus mengalir, dan Joao Neves jadi motor penggerak dari semua itu. Bola-bola dari kakinya terasa hidup. Dia atur tempo, buka ruang, dan bahkan sesekali menyelinap ke kotak penalti.
Hasil akhir? PSG menang 4-0. Skor telak yang jadi sinyal keras bahwa mereka serius memburu gelar juara dunia antarklub. Dan buat Neves, laga ini seakan jadi panggung pribadi yang bikin namanya makin meroket.
Baca Juga: Mengenal Sosok Lionel Messi, Si Jenius Lapangan Hijau
Joao Neves Dinobatkan Sebagai Man of the Match

Menurut laporan Liputan6, Joao Neves terpilih sebagai Man of the Match dalam laga PSG vs Inter Miami. Keputusan ini tentu bukan tanpa alasan. Statistik dan performa di lapangan membuktikan semuanya.
Neves mencatatkan akurasi umpan di atas 90 persen, sukses melakukan tiga tekel bersih, dan jadi pemain yang paling aktif menyentuh bola. Tapi yang paling bikin kagum, dia berhasil mematikan aliran bola dari Lionel Messi. Nggak banyak pemain muda yang bisa mengendalikan permainan dengan cara seperti itu.
Dia bukan cuma ngatur ritme, tapi juga paham kapan harus agresif, kapan harus sabar. Dalam satu momen, dia sempat memotong umpan Messi lalu langsung mengirim bola ke depan yang berujung gol PSG. Itulah kenapa komentator sampai bilang, “anak ini bukan lagi prospek, dia sudah jadi produk jadi.”
Baca Juga: Piala Presiden 2025: Turnamen Pramusim yang Makin Meriah dan Bersahabat
Inspirasi dari Cristiano Ronaldo
Usut punya usut, performa gemilang Joao Neves malam itu rupanya ada hubungannya dengan sosok Cristiano Ronaldo. Dalam wawancaranya yang dikutip dari Kompas, Neves mengaku bahwa Ronaldo adalah sumber inspirasinya. Bahkan sebelum laga, dia sempat menonton ulang video motivasi dari CR7.
Buat anak muda Portugal, Ronaldo memang lebih dari sekadar idola. Dia simbol dari kerja keras, disiplin, dan mental baja. Neves bilang, melihat Ronaldo di level tertinggi membuatnya ingin membuktikan kalau generasi selanjutnya juga bisa bersinar.
Dan terbukti, motivasi itu terwujud di lapangan. Neves bermain seperti punya energi tak terbatas. Setiap gerakan terlihat percaya diri, tenang, dan penuh visi. Kalau terus seperti ini, bukan mustahil dia akan jadi tulang punggung tim nasional Portugal di masa depan.
Baca Juga: Ruben Amorim: Pelatih Muda Portugal yang Makin Naik Daun
Taktik PSG yang Makin Efektif Berkat Neves
PSG selama ini dikenal sebagai tim yang ofensif tapi kadang terlalu bergantung pada bintang depan. Tapi sekarang, mereka mulai menunjukkan kedalaman skuad yang luar biasa, terutama di lini tengah. Dan Joao Neves jadi bagian penting dari perubahan itu.
Dengan gaya bermainnya yang tenang tapi tajam, Neves membuat transisi dari bertahan ke menyerang jadi lebih mulus. Dia bukan tipe gelandang yang cuma menyapu bola. Dia tahu kapan harus mengontrol, kapan harus mempercepat, dan kapan harus memperlambat permainan.
Di laga lawan Inter Miami, Neves sukses mengunci ruang antara Messi dan lini tengah Miami. Dengan begitu, distribusi bola Messi terganggu, dan kreativitas Miami lumpuh total. Kombinasi antara taktik pelatih dan eksekusi Neves benar-benar jadi kunci dominasi PSG malam itu.
Baca Juga: Ronaldo dan Al Nasr: Cerita Panjang yang Belum Usai
Komentar Netizen dan Media Dunia
Begitu laga usai, nama Joao Neves langsung trending di berbagai platform media sosial. Fans PSG, pendukung Portugal, bahkan penggemar netral ramai-ramai memuji penampilannya. Banyak yang menyebut dia sebagai “penerus alami Toni Kroos” atau bahkan “regenerasi Luka Modric”.
Media Eropa pun nggak ketinggalan. Bola.com menulis bahwa performa Neves sudah seperti gelandang elite Eropa. Beberapa media bahkan berspekulasi bahwa Manchester United dan Real Madrid mungkin akan kembali mengincar Neves dalam waktu dekat.
Yang paling menarik, banyak fans Inter Miami yang justru kagum dengan Neves. Mereka bilang, meskipun timnya kalah, tapi bisa melihat gelandang muda seperti Neves tampil di laga besar adalah pengalaman tersendiri.
Menjinakkan Messi: Misi Sulit yang Sukses
Salah satu highlight paling keren di laga PSG vs Inter Miami adalah momen ketika Joao Neves berhasil menjinakkan Lionel Messi. Tentu nggak mudah. Messi adalah pemain dengan kontrol bola luar biasa, sulit ditebak, dan punya visi permainan yang tinggi.
Tapi Neves menunjukkan kedewasaan yang nggak biasa untuk pemain seusianya. Dia nggak buru-buru menekel, tapi tahu kapan harus menutup ruang, kapan harus memberi tekanan. Dalam beberapa momen, dia sukses memutus umpan Messi dan langsung membawa bola ke depan.
Menurut analisis Bola.net, Messi hanya bisa melewati Neves satu kali dalam 90 menit. Itu pun bukan dalam situasi berbahaya. Sisanya, Messi lebih banyak terpaksa melepas bola lebih awal. Ini membuktikan betapa besar pengaruh Neves dalam mengontrol permainan PSG.
PSG dan Proyek Regenerasi yang Berhasil
Laga melawan Inter Miami bukan cuma jadi momen pribadi buat Joao Neves, tapi juga validasi buat proyek regenerasi PSG. Klub ini memang mulai mengubah arah sejak dua musim terakhir. Mereka tak lagi semata-mata mengandalkan pemain bintang, tapi mulai membangun tim dari pemain muda potensial.
Neves jadi contoh terbaik. Dia direkrut bukan karena nama besar, tapi karena potensi dan kerja keras. Dan sekarang, hasilnya mulai terlihat. PSG jadi lebih dinamis, lebih fleksibel, dan lebih solid.
Dengan pemain seperti Neves di lini tengah, PSG bisa membangun taktik yang lebih variatif. Mereka tidak lagi hanya berharap pada keajaiban dari depan, tapi punya fondasi kuat di tengah. Sesuatu yang selama ini jadi kelemahan mereka.
Piala Dunia Antarklub Jadi Ajang Unjuk Gigi
Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 kali ini terasa beda. Banyak klub serius menurunkan skuad terbaiknya. Dan buat pemain muda seperti Joao Neves, ini adalah ajang unjuk gigi global. Dia tahu ini bukan sekadar pertandingan, tapi kesempatan menunjukkan ke dunia bahwa dia layak disebut bintang masa depan.
Kemenangan atas Inter Miami membawa PSG ke fase berikutnya. Dan semua mata sekarang mulai melirik Neves sebagai salah satu kunci permainan mereka. Kalau dia bisa mempertahankan performa ini di laga berikutnya, namanya bakal makin diperhitungkan.
Apalagi di Piala Dunia Antarklub, tekanan dan ekspektasi sangat tinggi. Hanya pemain dengan mental baja yang bisa bertahan dan bersinar. Neves sudah membuktikan bahwa dia termasuk dalam kategori itu.
Masa Depan Cerah Buat Joao Neves
Setelah pertandingan gemilang melawan Inter Miami, satu hal jadi jelas: Joao Neves bukan pemain biasa. Dia adalah paket lengkap. Punya teknik tinggi, visi permainan yang matang, stamina bagus, dan mental yang kuat.
Banyak klub besar yang pasti mulai mengintip peluang untuk merekrutnya. Tapi untuk saat ini, PSG tampaknya jadi tempat ideal buat dia berkembang. Di klub ini, dia dapat kepercayaan penuh, ruang untuk berkembang, dan atmosfer kompetitif yang sehat.
Kalau terus berkembang dengan laju seperti ini, Joao Neves bukan cuma jadi andalan PSG, tapi juga jadi jantung permainan timnas Portugal di masa depan. Dan yang pasti, dia sudah bikin dunia mulai memperhitungkan namanya sejak laga melawan Inter Miami