
Tuan rumah ronde ke 4
Kalau ngomongin sepak bola Asia, khususnya kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC, sekarang kita udah masuk ke fase yang makin panas, yaitu Tuan rumah ronde ke 4. Ini bukan cuma soal pertandingan, tapi juga menyangkut geopolitik, kesiapan infrastruktur, hingga diplomasi tingkat tinggi. Di sinilah peran tuan rumah jadi penting banget.
Apa itu Ronde ke 4?
Sebelum kita lanjut jauh, yuk kita ulas dulu sedikit. Ronde ke 4 adalah bagian dari proses panjang kualifikasi Piala Dunia 2026. Total ada 18 tim terbaik dari ronde sebelumnya yang bakal bertarung di fase ini. Di sinilah banyak yang mulai serius pasang target lolos ke Piala Dunia.
Nah, karena jadwal dan intensitas makin padat, penting banget buat AFC memilih Tuan rumah ronde ke 4 yang benar-benar siap. Bukan cuma soal stadion megah, tapi juga soal keamanan, logistik, akomodasi, sampai hubungan internasional.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Para Pemain Tercepat di Dunia Sepak Bola
Qatar dan Arab Saudi: Sudah Sah, Tapi…

Baru-baru ini, FIFA dan AFC mengumumkan bahwa Qatar dan Arab Saudi akan menjadi tuan rumah putaran keempat. Keputusan ini sudah resmi diumumkan lewat beberapa media seperti Detik dan Kompas. Secara infrastruktur, kedua negara itu memang unggul. Qatar misalnya, baru aja sukses jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Segala fasilitasnya masih kinclong dan mutakhir.
Arab Saudi juga enggak kalah serius. Mereka lagi agresif mendorong pertumbuhan sepak bola lewat berbagai proyek besar. Jadi enggak heran kalau AFC mempercayakan dua negara ini untuk menyelenggarakan ronde ke 4 kualifikasi Piala Dunia.
Tapi masalahnya, situasi politik di kawasan Timur Tengah saat ini sedang memanas. Konflik regional bisa saja berdampak ke penyelenggaraan. Apalagi kalau tensi naik, AFC dan FIFA pasti akan mempertimbangkan ulang soal keamanan pemain dan ofisial. Di sinilah potensi perubahan Tuan rumah ronde ke 4 mulai diperbincangkan.
Baca Juga: Siapa Aja Sih Pemain dengan Gaji Tertinggi Saat Ini? Yuk Kepoin
Indonesia Disebut Punya Peluang

Menariknya, nama Indonesia mulai disebut-sebut sebagai kandidat alternatif jika situasi di Qatar atau Arab Saudi tidak memungkinkan. Di salah satu artikel Liputan6, muncul usulan agar PSSI mengajukan diri menjadi tuan rumah ronde ke 4, apalagi jika kawasan Timur Tengah makin tidak stabil.
Kenapa Indonesia? Ada beberapa alasan yang membuat nama kita cukup kuat sebagai calon Tuan rumah ronde ke 4.
Pertama, dari segi infrastruktur, Indonesia punya beberapa stadion yang sudah lolos verifikasi FIFA. Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta International Stadium, sampai Stadion Manahan punya kualitas yang mumpuni.
Kedua, Indonesia juga punya rekam jejak positif dalam menyelenggarakan event internasional. Misalnya Piala Dunia U-17 dan Asian Games. Hal ini jadi modal penting untuk menunjukkan kesiapan logistik dan koordinasi nasional.
Ketiga, posisi geografis Indonesia cukup netral dan aman dari konflik kawasan. Ini penting banget buat menjamin kelancaran jadwal dan mobilitas tim-tim peserta.
Baca Juga: Nico Williams dan Impiannya Yang Selangkah Lagi Berseragam Barcelona
Tantangan yang Harus Dihadapi Indonesia
Meski peluangnya ada, tentu enggak berarti semuanya bisa mulus begitu aja. Kalau memang ingin menjadi Tuan rumah ronde ke 4, Indonesia harus cepat bergerak. PSSI harus aktif mengajukan proposal resmi ke AFC. Jangan cuma menunggu situasi memburuk di Timur Tengah baru bergerak.
Tantangan lain adalah soal anggaran dan kesiapan SDM. Menjadi tuan rumah itu berarti siap secara penuh. Bukan hanya soal menyewakan stadion, tapi juga memastikan penginapan, keamanan, transportasi, media center, hingga dukungan kesehatan dan evakuasi darurat semua berjalan lancar.
Kalau semua ini bisa dipenuhi, barulah AFC dan FIFA bisa percaya bahwa Indonesia layak jadi alternatif Tuan rumah ronde ke 4.
Baca Juga: Siapa Aja Sih Pemain dengan Gaji Tertinggi Saat Ini? Yuk Kepoin
Waktu yang Terbatas, Tapi Peluang Masih Terbuka
Jadwal pelaksanaan ronde ke 4 ini sudah tidak lama lagi. Oleh karena itu, siapa pun yang mau menggantikan posisi Qatar atau Arab Saudi, harus cepat-cepat menunjukkan kesiapannya. Dalam konteks ini, PSSI disebut ada baiknya kembali menyodorkan kesiapan sebagai tuan rumah, seperti yang diberitakan Koran Jakarta.
PSSI pernah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah di fase sebelumnya. Jadi bukan hal baru kalau kita ingin kembali mengambil peran. Tinggal bagaimana langkah selanjutnya.
Dukungan Pemerintah dan Stakeholder
Kalau bicara tentang kesiapan Indonesia sebagai Tuan rumah ronde ke 4, enggak mungkin kita lepas dari peran pemerintah. Dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri, sampai TNI dan Polri juga jadi faktor penting.
Semuanya harus kompak. Nggak bisa cuma kerja PSSI doang. Kolaborasi dengan pemda juga penting, apalagi kalau pertandingan akan tersebar di beberapa kota. Kota-kota seperti Surabaya, Solo, Bandung, dan Jakarta bisa ambil bagian kalau memang mau jadi tuan rumah.
Jangan lupa, pariwisata juga bisa ikut terdongkrak. Kalau Indonesia dipercaya menjadi Tuan rumah ronde ke 4, maka akan banyak delegasi asing yang datang. Ini bisa jadi momen untuk menunjukkan citra positif Indonesia ke dunia.
Potensi Ekonomi dari Jadi Tuan Rumah
Menjadi Tuan rumah ronde ke 4 bukan hanya soal kebanggaan, tapi juga peluang ekonomi. Setiap event internasional pasti membawa dampak positif secara finansial. Hotel-hotel akan penuh, UMKM bisa ikut untung, dan sektor transportasi akan menggeliat.
Belum lagi sektor media. Hak siar, sponsor, dan promosi lokal bisa memberikan pemasukan besar. Jadi kalau dikelola dengan baik, jadi tuan rumah bukan beban, tapi justru investasi masa depan.
Kalau kita bisa menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event besar secara profesional dan aman, bukan mustahil kita bisa menjadi destinasi utama event olahraga Asia. Bahkan dunia.
AFC Masih Punya Waktu untuk Revisi
Saat ini, AFC memang sudah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah resmi ronde ke 4. Tapi bukan berarti keputusan itu tidak bisa berubah. FIFA dan AFC pernah beberapa kali mengganti lokasi pertandingan di menit-menit terakhir, khususnya kalau ada faktor keamanan yang mengganggu.
Nah, kalau memang kondisi politik di kawasan Timur Tengah terus memburuk, AFC bisa saja membuka opsi baru. Di titik inilah, Indonesia harus sudah siap dengan proposal matang. Jangan menunggu bola, tapi justru kita yang menjemput bola.
Media dan Opini Publik Ikut Berperan
Peran media juga penting dalam mendorong peluang Indonesia jadi Tuan rumah ronde ke 4. Semakin banyak media yang menyuarakan kesiapan Indonesia, maka semakin besar peluang AFC memperhatikan usulan ini.
Opini publik pun bisa membentuk tekanan positif. Ketika masyarakat mendukung penuh langkah PSSI, maka itu akan menciptakan atmosfer yang sehat. Jangan sampai justru muncul suara-suara sumbang yang meragukan kemampuan negeri sendiri. Kritik boleh, tapi tetap harus membangun.
Jadi, Siapa Paling Siap?
Kalau kita lihat kondisi sekarang, Qatar dan Arab Saudi memang masih berada di posisi resmi sebagai tuan rumah. Tapi kalau dilihat dari sisi risiko, potensi ketidakstabilan kawasan bisa membuka peluang negara lain.
Tuan rumah ronde ke 4 bisa saja berpindah jika situasi tidak memungkinkan. Di sinilah Indonesia perlu hadir sebagai pilihan yang realistis. Kita punya stadion, SDM, pengalaman, bahkan semangat nasionalisme yang tinggi.
Yang penting sekarang, semua pihak harus bergerak cepat. PSSI, pemerintah, dan masyarakat harus bersatu dalam satu visi. Kalau kita hanya menonton dari bangku cadangan, maka kesempatan emas ini akan lewat begitu saja