Gangguan Non-Teknis Munculkan Kecurigaan
Erick Thohir berbicara terbuka bahwa Indonesia di Piala Dunia menghadapi gangguan non-teknis yang membuat mental dan persiapan Timnas terganggu. Ia menyebut bahwa beberapa pihak tampak takut dengan kebangkitan Garuda, lalu muncul tindakan-tindakan yang menurutnya “mengganggu keseimbangan kompetisi”.
Baca juga: Timnas Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Piala Dunia Putaran 4
Pengawalan dan Akses yang Bermasalah
Erick menyebut pengawalan yang minim saat Timnas tiba di lokasi pertandingan. Ia juga mengeluh bahwa tim terlambat menuju lapangan karena keamanan dan navigasi di luar stadion kurang memadai. Situasi ini membuat pemain malas karena harus menghadapi stres tambahan. Semua karena seharusnya Indonesia di Piala Dunia tetap fokus pada strategi, bukan harus terganggu oleh hal-hal praktikal.
Wasit & Kuota Penonton Jadi Polemik
Erick menyoroti bahwa wasit penunjuk serta pembatasan kuota suporter tandang juga ikut mengganggu keseimbangan. Ia mengatakan bahwa saat wasit dari wilayah tertentu memimpin laga Garuda, muncul kecurigaan soal neutralitas. Kuota suporter tandang yang terbatas tak hanya mengurangi dukungan moral, tapi juga membuat atmosfer yang biasa Garuda nikmati menjadi sunyi. Semua ini ia kira bagian dari upaya tak langsung agar Indonesia di Piala Dunia kalah sejak di luar lapangan.
Baca juga: PSSI Berubah Struktur: Erick Thohir & Ratu Tisha Terpental dari Posisi Strategis
Langkah Antisipasi yang Erat
PSSI bergerak cepat. Erick menugaskan tim advance untuk memeriksa tempat penginapan dan fasilitas sebagai cegah faktor X. Ia juga meminta memilih hotel bukan yang disediakan panitia lokal agar tim merasa nyaman dan bebas gangguan. Erick menunjukkan bahwa persiapan mental dan kondisi tim menjadi bagian krusial dari strategi menghadapi Indonesia di Piala Dunia.
Tantangan Jadwal & Adaptasi Pemain
Jadwal pertandingan yang mepet membuat pemain biasanya dari Eropa harus menunggu beberapa hari agar bisa bergabung dengan skuad. Erick menilai bahwa kurangnya waktu adaptasi menjadi masalah besar. Saat lawan kuat seperti Arab Saudi dan Irak sudah siap lebih awal, Garuda harus bekerja ekstra keras agar fisik dan mental tidak terbebani. Untuk Erick, Indonesia di Piala Dunia bukan sekadar lolos, tapi tampil kompetitif dan bermartabat.
Harapan & Tuntutan Publik
Publik Indonesia mengamati dengan harap bahwa PSSI akan menuntaskan semua keluhan ini dalam waktu dekat. Mereka menuntut keadilan, agar siapapun yang menghalangi kesiapan Timnas dipanggil bertanggung jawab. Sebagai masyarakat, mereka percaya bahwa Indonesia di Piala Dunia legitimnya ditentukan dari persiapan yang adil, bukan dari kriminalisasi aturan non-teknis.